KEGAGALAN
ADALAH KESUKSESAN YANG TERTUNDA
SO
BETTER LATE THAN NEVER
HENI
PRATIWI
201431044
Don’t be afraid. Kesuksesan dan kegagalan bagaikan dua sisi mata
uang yang tak bisa terpisahkan. Semua orang ingin sukses, namun sayangnya tidak
semua orang berani membayar harganya dengan kegagalan.
Kita semua pernah gagal dalam hidup ini. Namun apa
maknanya? Perbedaan utama antara orang yang benar-benar sukses dan gagal adalah
sikap mereka menghadapi kegagalannya. Bagaimana sebenarnya sikap kita
menghadapi kegagalan?
Kegagalan
bukanlah akhir dari pekerjaan, tetapi permulaan untuk mencapai kesuksesan. Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih
keberhasilan. Karena tanpa kita tahu bagaimana kegagalan kita tidak pernah tahu
makna kesuksesan yang sesungguhnya. Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan
tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali ketika kita jatuh. Namun kebanyakan
orang menyerah karena mengalami kegagalan.
Bagaimana kita
menghadapi kegagalan? Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni, orang
yang berpikir tapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak
pernah berpikir. Kita perlu belajar dari
kegagalan, jangan pernah malu untuk belajar sesuatu yang baru. Belajar tidak
terpacu pada umur maupun keadaan kita. Maka ada pepatah yang mengatakan “Never Late Than Never” yang mempunyai
arti lebih baik terlambat untuk melakukan sesuatu dari pada tidak sama sekali.
Karena orang yang tidak melakukan apa-apa tentu tidak pernah menemui kegagalan
apalagi kesuksesan. Namun seseorang yang mencoba sesuatu yang baru akan
mengalami dua hal yaitu kegagalan atau kesuksesan. Bila mengalami kegagalan
kita perlu belajar dan bangkit lagi, sedangkan ketika sudah mendapatkan
kesuksesan kita juga perlu belajar untuk mengembangkan kemampuan kita.
Cara
menghadapi kegagalan:
1.
Kegagalan bukanlah sesuatu yang dapat dihindarkan
Selama ada
proses pengembangan diri (belajar) dalam hidup manusia maka kegagalan akan selalu ada. Malah kegagalan adalah bagian integral dari
proses belajar itu sendiri. Menghindari kegagalan
adalah usaha untuk menjadi yang sempurna. sebuah kondisi yang tidak mungkin
dicapai oleh manusia mana pun. Berbeda dengan kesempurnaan (excellence), di mana kegagalan bisa terjadi di tengah
prosesnya. Kesuksesan dimulai
dengan menghadapi kegagalan
dengan benar, bukan dengan menghindarinya. "proses belajar adalah efektif
justru ketika proses itu menyertakan kegagalan
di dalamnya. Cobalah sesuatu yang baru dan jika hal itu tidak berjalan dengan
baik, perbaikilah dari awal." (Prof. Dave Feyberg). "ketika kita
memberikan ijin kepada diri kita untuk gagal, maka pada saat bersamaan
kita memberi kesempatan kepada diri kita untuk sukses." (Elois Ristad)
2.
Kegagalan hanya sementara dan bisa diubah
Kegagalan juga sebenarnya sebuah proses bukan event. Mengalami kegagalan (event) belum berarti benar-benar gagal. Karena kegagalan
yang sesungguhnya adalah suatu proses panjang di mana kita bereaksi negatif
terhadap masa lalu sehingga menimbulkan siklus kegagalan yang terus berulang. Apa yang anda lakukan saat anda tersandung
dan jatuh? Berusaha untuk bangkit kembali tentunya. Demikian pula dengan kegagalan. Selama proses kehidupan
anda belum selesai maka kegagalan
selalu dapat diubah menjadi kesuksesan.
"sukses adalah sebuah
proses, bukan event" (Zig Ziglar, motivator speaker).
3.
Kegagalan memberi banyak pelajaran
Paling tidak, kegagalan
selalu menawarkan tiga pelajaran yang sangat berharga bagi kita; kebijaksanaan,
kerendahan hati, dan sikap mau terus belajar. Di luar itu pun ada banyak hal
yang biasa dipetik. Thomas Alva Edison dikenal memiliki 3500 catatan tulisan
tangan yang memuat semua penemuannya mulai dari ide awal , perbaikan sampai
proses akhir. Temuan arsip tersebut menunjukkan bagaimana Edison mampu
mengkombinasikan pelajaran yang ia dapat dari kegagalan dalam proyek untuk diterapkan dan berhasil dalam proyek
selanjutnya. Kegagalan selalu
adalah sebuah pelajaran multidimensi yang berguna untuk kesuksesan.
4.
Belajar untuk tidak takut gagal
Kegagalan seringkali disertai rasa tertolak yang dalam.
Perasaan bahwa semua orang menolak diri anda bahkan diri anda sendiri. Mereka
yang bangkit adalah mereka yang tidak mendasarkan kelayakan diri (self
worth) di atas kinerja. Belajarlah memaafkan diri sendiri agar tidak
terperangkap dalam ketertolakan masa lalu. Ciri utama orang yang masih
terperangkap dalam ketertolakan masa lalu adalah takut gagal (fear
of failur). Yang menyebabkan tidak ada lagi pertumbuhan apa pun. "Ingatlah,
masa lalu bukanlah masa depan anda" (Lisa Bavere).
5.
Fokus pada kekuatan Diri
Suatu hari pelatih tenis meja AS
bertanya kepada pelatih tenis meja China mengenai rahasia keberhasilan tim
Cina dalam melahirkan pemain-pemain kelas dunia. Pelatih tenis meja Cina
menjawab "Kami selalu fokus kepada kelebihan seoarang pemain dan kami
terus mengasahnya secara intensif. Setelah itu kalau ada masih tersisa waktu
kami akan memperbaiki kekurangannya. Tidak seperti tim anda yang terus
berkonsentrasi memperbaiki kelemahan pemain-pemain anda sehingga tidak sempat
mengasah kelebihannya. Akibatnya, mereka hanya memiliki kemampuan rata-rata
saja."Bangunlah kehidupan anda atas dasar yang positif bukan atas dasar
yang negatif. Fokuslah pada kekuatan anda, jangan membangun diri anda atas
kelemahan anda. "yang membedakan antara pemenang dengan pecundang adalah
bahwa para pemenang berkonsentrasi pada apa mereka bisa lakukan, bukan pada apa
yang tidak bisa mereka lakukan" (Bob Butera, pelatih hoki).
6.
Failling Forward ala Abraham Lincoln
Failling
forward adalah istilah John Maxwell yang berarti kemampun
untuk bangkit kembali setelah jatuh. Belajar dari kesalahan dan melangkah maju
dengan arah yang baru. Akhirnya mari kita melihat kemampuan failling
forward Presiden Amerika serikat yang ke 16 Abraham Lincoln. Abe
(sapaan akranya) pertama kali gagal dalam bisnisnya. Lalu ia mencoba
terjun ke politik dan kembali gagal dalam tempo satu tahun. Ia kembali
ke dunia bisnis dan gagal lagi. Tiga kegagalan dalam tiga tahun. Setelah
itu ia melamar tunangannya setelah empat tahun pacaran. Ia ditolak. Belakangan
ia mulai berhubungan dengan kekasih barunya, yang akhirnya meninggal dunia. Dua
tahun kemudian ia menderita nervous breakdown. Setelah masa
penyembuhan selama dua tahun, ia mencoba masuk lagi ke dunia politik. Tapi dikalahkan
dalam pemilihan untuk menjadi pembicara dewan. Dua tahun kemudian ia mencoba
ikut lagi dalam pemilihan tapi gagal. Tiga Tahun setelah itu ia ikut
dalam pemilihan menjadi anggota kongres dan lagi-lagi ia gagal. Ia
menunggu lima tahun kemudian untuk ikut pemilihan anggota, dan masih juga gagal.
Pada periode inilah anaknya yang berumur 14 tahun meninggal dunia. Abe
menghabiskan 7 tahun dalam kegamangan. Lalu ia kembali ke dunia politik dalam
pemilihan anggota senat. Kembali ia dikalahkan. Tahun berikutnya ia
dinominasikan partainya menjadi kandidat wapres. Namun ia gagal lagi.
Setelah menunggu dua tahun ia kembali mengincar posisi di senat, tapi lagi-lagi
gagal. Lalu, dua tahun kemudian (1860) ia terpilih menjadi Presiden
Amerika ke 16 Setelah dua puluh empat tahun perjuangannya.
Don’t . Setiap manusia pernah
mengalami kegagalan dalam kehidupannya. Kegagalan adalah teman untuk mencapai
kesuksesan. Setiap orang yang sukses selalu menganggap kegagalan adalah suatu
tantangan untuk berubah lebih baik. Dalam menjadi lebih baik seseorang Menurut Nurhayati
Sri Hardini Siti Nukatin (NH. Dini) mengemukakan kegagalan bukanlah
akhir dari pekerjaan, tetapi permulaan untuk mencapai kesuksesan.
Kalimat pepatah, “Lebih baik
terlambat daripada tidak sama sekali” sepertinya telah mengalir di benak kita
sejak dulu. Pepatah tersebut memiliki kekuatan yang bisa selalu membangkitkan
semangat kapan pun kita mau, tetapi terkadang bisa menyesatkan dengan
menunda-nunda kegiatan yang akan kita lakukan. Seperti yang terjadi pada diri
saya, terkadang tenggelam dalam pepatah dan terhanyut dalam masa pemborosan
waktu percuma.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/irda/lebih-baik-terlambat-daripada-tidak-sama-sekali_5500bcc6a33311be0b51043f
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/irda/lebih-baik-terlambat-daripada-tidak-sama-sekali_5500bcc6a33311be0b51043f
BETTER
LATE THAN NEVER
0 Komentar