PRESTASIKU
UNTUK MASA DEPANKU
Oleh : Ida Afitiya Sari (201431003)
A.
PRESTASI
Prestasi
diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Dari pengertian prestasi tersebut, maka
pengertian prestasi diri adalah hasil atas usaha yang dilakukan seseorang. Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan
kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan diri dalam
menghadapai situasi segala aspek kehidupan. Karakter
orang yang berprestasi adalah mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan
kreatif, pantang menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh.
Karakter-karakter tersebut menunjukan bahwa untuk meraih prestasi tertentu, dibutuhkan
kerja keras.
Ada beberapa
prestasi yang dapat dicapai oleh setiap orang, diantaranya:
1. Prestasi
Belajar, merupakan hasil yang
diperoleh atas usaha belajar.
2. Prestasi Kerja, merupakan hasil yang didapatkan dari usaha
kerja yang telah dilakukan.
3.
Prestasi Seni, merupakan hasil yang diperoleh dari usaha seni.
4. Prestasi Olah
raga, merupakan hasil yang diperoleh atas usaha dan
kerja keras di bidang olah raga.
5. Prestasi Lingkungan
Hidup, merupakan prestasi yang diperoleh atas usaha
penyelamatan lingkungan hidup. Sikap dalam Berprestasi
Sikap yang
mendukung seseorang dalam brepestasi diantaranya:
1. Berorientasi
pada masa depan dan cita-cita
2. Berorientasi
pada keberhasilan
3. Berani
mengambil atau menghadapi risiko
4. Rasa tanggung
jawab yang besar
5. Menerima dan
menggunakan kritik sebagai umpan balik
6. Memiliki sikap
kreatif, dan inovatif, serta mampu memanajemen waktu dengan baik.
B.
MASA DEPAN
Masa depan
adalah gambaran yang dimiliki individu tentang dirinya dalam konteks masa
depan.
Sedangkan
Seginer (2002) menyatakan bahwa masa depan adalah kecendrungan untuk berfikir
mengenai masa depan dan sebagai perhatian tentang hasil dari tindakan saat ini
di masa yang akan datang.
Selanjutnya
menurut Ginanjar (2004) masa depan adalah bagaimana seseorang merumuskan dan
menyusun visi kedepan dengan membagi orientasi jangka pendek, menengah, dan
jangka panjang.
McCabe dan
Bernett (2000) menyatakan bahwa orientasi masa depan adalah gambaran yang
mengenai masa depan yang terbentuk dari sekumpulan sikap dan asumsi diri
pengalaman masa lalu yang berinteraksi dengan informasi dari lingkungan untuk
membentuk harapan mengenai masa depan, membentuk tujuan, dan aspirasi serta
memberikan makna pribadi pada kejadian di masa depan.
Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masa depan merupakan suatu bentuk usaha
aktivitas-aktivitas masa kini yang mengaruh pada sasaran dan tujuan yang ingin
dicapai di masa depan melalui proses yang berjalan, berkelanjutan, dan
dinamais.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Orientasi Masa Depan
1.
Faktor individu
Beberapa faktor ini adalah faktor-faktor yang
berasal dari dalam diri individu. Faktor-faktor tersebut adalah:
a.
Konsep diri
Konsep diri
dapat mempengaruhi penetapan tujuan. Salah satu bentuk dari konsep diri yang
dapat mempengaruhi orientasi masa depan adalah diri ideal.
b.
Perkembangan kognitif
Kematangan
kognitif sengat erat kaitannya dengan kemampuan intelektual menjadi salah satu
faktor individu yang mempengaruhi orientasi masa depan.
2. Faktor kontekstual
a.
Jenis kelamin, perbedaan jenis
kelamin yang signifikan antara orientasi masa depan, tetapi pola perbedaan yang
muncul akan berubah seiring berjalannya waktu.
b.
Status sosial ekonomi, kemiskinan
dan status sosial yang rendah berkaitan dengan perkembangan orientasi masa
depan.
c.
Usia, menemukan terdapat perbedaan
orientasi masa depan berdasarkan kelompok usia pada semua kehidupan (karir,
keluarga, dan pendidikan).
d.
Teman sebaya, dapat mempengaruhi
orientasi masa depan dengan cara yang bervariasi.
e.
Hubungan dengan orang tua, semakin
positif hubungan orang tua maka akan semakin mendorong untuk memikirkan masa
depan.
Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
orientasi masa depan adalah 1) faktor
individu meliputi konsep diri dan perkembangan kognitif, 2) faktor kontekstual meliputi jenis kelamin, status
sosial ekonomi, usia, teman sebaya, dan hubungan dengan orang tua.
C.
PRESTASIKU UNTUK MASA
DEPANKU
Prestasi
adalah salah satu penentu masa depan yang cerah, prestasi bukan hanya dibidang
akademik, tetapi non akademik juga dikatakan prestasi, misalnya dia memperoleh
juara lari tingkat nasional.
Prestasi hanya
dimiliki setiap orang yang mempunyai motivasi yang
besar, mau
berusaha dan bersungguh -sungguh. Sedangkan masa depan adalah milik mereka yang percaya
pada keindahan cita-cita/mimpi-mimpi
mereka.
Umurnya untuk
anak yang mempunyai motivasi yang besar dan sungguh-sungguh, dia pasti sedang
giat-giatnya untuk menetapkan dan menata masa depannya, mereka berlomba-lomba
untuk meningkatkan prestasi mereka bahkan untuk mendapatkan juara. Untuk anak
yang tidak bersungguh-sungguh, mereka tidak memanfaatkan fasilitas yang
diberikan orang tua, guru, bahkan sekolah dengan baik. Mereka hanya
mementingkan kesenangan dini dari pada memikirkan masa depan mereka.
Setiap anak
pasti mempunyai potensi untuk berprestasi , tetapi tergantung dari niat yang
ada di dalam diri dan motivasi yang dia
dapatkan dari dirinya sendiri maupun orang lain. Bagi anak
yang mempunyai motivasi yang besar dan mau berusaha untuk berprestasi berprestasi. Maka dia akan menemukan
jalan yang cerah bagi masa depannya, bahkan dapat menggapai cita-cita dan
membahagiakan orang tua.
D.
CONTOH KASUS
Kinara Larasanti. Umurnya masih 17 tahun, namun ia sudah
mantap untuk menetapkan masa depannya. Mungkin sebagian dari kita saat menjelang
akhir semester di SMA bingung untuk menentukan masa depan, kuliah di mana?
Jurusan apa yang akan dipilih dan bagaimana jika tidak sesuai dengan passion
kita.
Murid kelas 12
IPS SMA Nusa Bangsa ini lahir di Jakarta, 08 Desember 1998. Dia merupakan siswa yang
aktif dan berprestasi.
Ia bercita-cita
menjadi seorang Coorporate lawyer atau international investment lawyer. Untuk
menggapai mimpinya itu, ia sudah sering pergi ke bursa efek untuk bertanya
dengan lawyer-lawyer profesional.
Selain itu,
Kinara, yang ingin bekerja saat kulaih ini juga sudah sering membaca buku-buku
mengenai hukum bisnis. Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Universitas
Indonesia (UI) merupakan universitas incarannya.
Selain sudah
mantap dengan masa depannya, ia juga merasa menabung prestasi di usia muda akan membuat masa
depannya gemilang. “Inilah tabungan aku seumur hidup nanti,” kata Kinara.
Kutipan dari
Aristoteles tentang keadilan distributif, “Apa yang kita dapatkan, sesuai
dengan apa yang kita kerjakan,” selalu ia pegang.
Ia mengikuti
ekstrakulikuler cheersleader di sekolahnya, Thoenix. Berbagai penghargaan
tingkat nasional ia raih dengan tim cheersnya. Pada Indonesia Cheerleading Cup
(ICC) 2015 mereka menyabet juara 2, Rutin bebas junior juara 3, National
Cheerleading Championship 2015 2015 juara 2 dan pada tahun 2016 menyabet juara
10, pada Haiday 2015 juara 3 dan pada tahun 2016 juara 2, Federasi Cheerleading seluruh Indonesia
(FCSI) 2016 juara 4.
Selain itu ia
juga pernah mengikuti olimpiade geografi nasional dan lomba esai di UGM tahun
2015 lalu.
Kegiatan yang
banyak ia ikuti dan beberapa prestasi yang diraih tak dipungkiri dari hasil
kerja kerasnya. “Memang capek, kadang aku pulang latihan cheers sampai jam 8
malam atau jam 10, dan seminggu bisa sampai 2 sampai 3 kali,” ujarnya.
Namun, di
kelas pun ia menyabet peringkat 1 dan 3 besar pararel di sekolah. Ia menuturkan
bagaimana cara untuk mengatur waktu. “Jadi kalau misalkan besok ada ulangan aku
belajar dulu pas hari sabtu sebelumnya, setelah latihan cheers juga aku baca-baca
lagi, kan istilahnya aku udah nyicil 50 persen materi pelajaran di hari sabtu,”
katanya.
Ia menuturkan
bahwa ia termotivasi dengan kata-kata kakeknya sebelum meninggal. “Kamu harus
tekun, kasihan mamah papah yang sudah bayar sekolah mahal-mahal, dan kejar
prestasi setinggi-tingginya biar masa depan sesuai dengan apa yang kamu
harapkan,” kata Kinara mengenang.
0 Komentar